Anak saya sudah hampir dua tahun ini
DSA nya dr. Anita Kartika Sari. Alasan kami memilih beliau adalah ya karena
kami dipilihkan sama RS Mitra Keluarga Depok setelah Kawa lahir. Ketika
melahirkan Kawa di rumah sakit ini, saya mengambil kelas VIP dan langsung
di-assign dr. Anita sebagai DSA anak saya. Kesan pertama ketika dr. Anita
pertama kali berkunjung ke kamar saya setelah Kawa lahir adalah beliau dokter
yang agak senior (lumayan berumur), lemah lembut, keibuan, dan menjelaskan
dengan detail. Saat beberapa hari awal kelahiran Kawa, kami control kembali ke
rumah sakit untuk mengetahui apakah Kawa perlu disinar atau tidak karena takutnya
kuning, dr. Anita bilang bahwa Kawa tidak perlu disinar karena kadar bilirubin
Kawa masih di batas normal dan cukup diberikan ASI yang banyak saja.
Pada saat itu saya lumayan kagum
dengan dr. Anita karena dia tidak memaksakan bayi untuk disinar jika memang
tidak perlu-perlu banget, mengingat kadang ada DSA (dokter spesialis anak) yang
memaksakan anak disinar padahal tidak perlu-perlu banget. Bayi kuning itu wajar
asalkan level bilirubin nya masih dalam batas normal. Pada saat control tersebut
dr. Anita meminta saya untuk selalu memberikan ASI ke Kawa (nama anak saya)
sesuai jadwal yang sudah dia beri tahu sebelumnya. Beliau juga mengingatkan agar
Kawa bisa bertambah minimal 1 Kg berat badannya dalam sebulan mengingat bulan
depan adalah kunjungan control kami berikutnya.
Yang paling membahagiakan dari control
dengan dr. Anita ini, adalah jumlah antrian pasien yang masih dalam batas
wajar. Tidak segila antrian dokter obgyn saya kemarin dr. Sofani Munzila.
Antrian dr. Sofani bisa sampai 50an orang, sedangkan antrian dr. Anita paling
banyak yang pernah kami alami adalah 27 orang. Dr. Anita juga sangat pro-ASI karena
setiap kali berkunjung dr. Anita kerap bertanya mengenai ASI saya, berapa lama
saya menyusui Kawa, dan selalu mengingatkan untuk jangan lupa memompa ASI
sebagai cadangan kalua-kalau saya lagi tidak bersama Kawa atau saya sedang sakit.
Saat imunisasi, Kawa menggunakan imunisasi premium yang tidak menyebabkan demam
dan penjelasan dr. Anita mengenai imunisasi juga sangat baik dan detail.
Namun, ada beberapa hal yang tidak
saya suka dari pengalaman control Kawa ke dr. Anita. Pertama, dr. Anita kadang
tidak detail menjelaskan jika pasien anaknya sedang banyak. Misalnya dr. Anita
tidak menjelaskan tahapan-tahapan perkembangan bayi sesuai umurnya, tidak
menjelaskan mengenai sensorik dan motorik bayi. Tidak bertanya tentang perkembangan
fisik dan psikologis bayi jika tidak ditanyakan. Bahkan sering juga bahkan lupa
memberi tahu hal-hal penting seperti kapan anak sebaiknya diberikan suplemen zat
besi, vitamin A, dll. Namun jika ditanya, beliau pasti menjawab, sayangnya Ibu
baru kan kadang clueless dan saya berharap beliau lebih peduli.
Love
SR
No comments:
Post a Comment